Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,
forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto
atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan
satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial,
media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure)
Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis
media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam
2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial
[2]:
Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
me-remove konten – konten yang ada di website ini. contohnya
wikipedia
Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya
twitter
Konten
para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten
media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya
youtube
Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara
membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.
Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh
facebook
Virtual game world
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user
bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta
berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game
online.
Virtual social world
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual,
sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun,
Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya
second life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar